dakwatuna.com - Ladies first…
Mungkin kalimat ini sudah tidak
asing lagi di telinga para akhwat sekalian. Kalimat yang dipakai para kaum
laki-laki yang ditujukan untuk mempersilakan wanita yang ada di depannya. Untuk
lebih dahulu melangkah, masuk ke dalam mobil, masuk lift, bahkan antri
sekalian. Wanita yang mendengarnya tidak jarang, atau dapat dikatakan pasti,
melayang jika mendengar kata ini. “Wah, sopan sekali orang ini,” “bener-bener cowok
yang gentlemen ….” Atau pikiran lain yang tak tentu arahnya.
Pertanyaannya budaya manakah ini?
Tak dapat dipungkiri lagi ini adalah budaya Barat yang mendunia seiring dengan
perkembangan bahasa Inggris yang menjadi bahasa Internasional -tapi bukan berarti
bahasa akhirat (harap dicatat)-. Nah, sebenarnya para pemakai istilah ini, atau
kita yang ikut-ikutan memakainya pernahkah berfikir tentang asal muasal istilah
ini sendiri. Asalnya dari mana? Banyak istilah atau adat istiadat yang berasal
dari Barat, walaupun tidak semuanya jelek, tapi sebagian besarnya pasti jelek.
Tidak sesuai dengan kebudayaan Timur apalagi ajaran agama Islam. Ini adalah
rahasia umum. Bukankah begitu?? Kita liat saja, seperti April Mop, Valentine
Day, Mother Day, dan lain sebagainya. Baiklah, untuk tidak selamanya buta, mari
buka mata….
Istilah Ladies First berawal dari
sebuah kisah yang datang dari Italia pada abad 8 Masehi.
Seorang pemuda kaya, keturunan
bangsawan Italia mencintai perempuan miskin yang seperti cerita umumnya, tak kan
direstui orang tua si pemuda.
Mereka pun berniat untuk menikah.
Segala rintangan pun dijejali sang pria akan tetapi tak pelak lagi harapan
mereka kandas. Tak mungkin orang tua dapat ditentang. Akhirnya pun mereka
sepakat untuk bunuh diri bersama. Caranya adalah terjun dari sebuah batu besar,
yang di bawahnya menganga lautan yang siap menelan.
Mereka pun berdiri di sana. Berikrar
setia. Diakhiri dengan loncatan sang pemuda dari batu tersebut dan tentu saja
langsung hilang terbawa gelombang dan dapat dipastikan, mati. Ketika melihat
pemandangan tragis ini, sang perempuan pun mengurungkan niat bunuh diri.
Mengkhianati slogan sehidup semati bersama dan kemudian pulang ke desanya dan
menikah dengan laki-laki yang semartabat dengannya (kelas rendah).
Kejadian ini pun yang memberi ilham
kepada penduduk desa untuk tidak lagi mempercayai perempuan dan mengedepankan
mereka dalam segala urusan. Takut kejadian ini akan terulang kepada mereka.
Dari kisah ini kemudian menyebar
istilah Ladies First yang telah kita ketahui.
Dan juga sekedar tambahan, bahkan
ketika ada peperangan, tentara Barat yang laki-laki selalu mengedepankan
perempuan untuk melangkah. Kenapa? Karena kalau ada jebakan atau bom yang
terinjak, bukan mereka yang langsung terkena, akan tetapi perempuan tadi.
Karena bagi mereka perempuan tak ada harganya.
Masih kah percaya ladies first lebih
baik dan lebih gentle dan mempertanyakan kenapa di kisah nabi Musa AS, cowok
yang jalan duluan. Kenapa cewek tak boleh berjalan di depan cowok. Dan lain
sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar