Kamis, 29 Desember 2011

Busuknya Kebencian

Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak (TK) mengadakan"permainan".
Ibu Guru menyuruh tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik transparan 1 buah dankentang. Masing-masing kentang tersebut diberi nama berdasarkan nama orang yangdibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa ... tergantung jumlah orang-orang yang dibenci.

Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang diberi nama sesuai nama orang yang dibenci. Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun,selama 1 minggu.

Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap. Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karenapenderitaan mereka akan segera berakhir.

Ibu Guru : "Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1minggu ?"

Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut kemanapun mereka pergi. Guru pun menjelaskan apa arti dari "permainan" yang mereka lakukan.

Ibu Guru : "Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemana pun kita pergi. Itu hanya 1 minggu. Bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ? Alangkahtidak nyamannya ..."


sumber: http://artikel-motivasi.blogspot.com/2007/04/busuknya-kebencian.html

Sabtu, 24 Desember 2011

Bougenville I

Bougenvile itu...
Tumbuh layu
Warnanya kian kusam karena panas dan debu
Tak pernah tersirami air
Tak pernah di pupuk
Hanya cemoohan yang menyiraminya tiap hari
Cemooh tentang warna bougenvile itu
Cemooh tentang duri-duri di batang bougenvile itu
Cemooh tentang kering dan kotornya dedaunan bougenvile itu
Bougenvile itu kian layu dan pudar warnanya
Dedaunannya makin kering dan rontok
Tak ada pilihan baginya
Selain jalani hidup yang harus dia lalui
Sampai batas waktu yang tak pernah dia ketahui


14 Mei 2011

Rabu, 21 Desember 2011

Bougenville II


Bougenville,
Kutatap warna indahmu
Kuikuti liuk lekukmu
Kunikmati irama gelayutmu

Bougenville,
Kau miliki hangatnya surya
Kau punyai cahaya rembulan
Kau rengkuh mereka dalam irama gemulaimu

Bougenville,
Saat sang bayu menerpamu
Gemulaimu menggejolak
Liuk gelayutmu tak lagi seirama

Bougenville,
Kau tahu sang bayu yang menghembusmu
Kadang menyapamu dengan belaian lembutnya
Kadang menerpamu dengan amukan amarahnya

Bougenville,
Kuatlah!!
Kau tahu ini tak kan selamanya
Kau tahu semua ini akan berlalu

Sabtu, 17 Desember 2011

Kebekuan Hati



Sepenggal cerita pahit  tertinggal di memory
Sebuah duri terlalu dalam menancap di hati
Sedangkan maaf tiada pernah terucap
Sehingga gunung es itu semakin membeku

Teriknya sang surya tak mampu mencairkan
Cahaya mata dewa tak mampu menembus
Keras membeku…
Gelap gulita…
Dan selalu tersirami dengan lara dan sakit hati

Entah sampai kapan semua ini berakhir
Perlahan namun pasti
Semuanya akan menjadi beku dan mati
Yang tertinggal hanyalah guratan kebekuan