Selasa, 23 November 2021

Sosialisasi Pendidikan Keluarga di Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru


        Pada hari Senin, 22 November 2021 , Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pendidikan Keluarga dengan tema "Pola Pengasuhan Positif" bagi TP PKK Kelurahan di wilayah Kota Banjarbaru, dengan narasumber widyaprada ahli madya dari BP-PAUD dan Dikmas Provinsi Kalimantan Selatan, Susilowati, M.Pd.
Kegiatan ini dihadiri oleh 50 peserta dari TP PKK yang berada di wilayah Kota Banjarbaru. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Bp. Dr. Muhammad Aswan, M.Si. 
Para peserta sangat antusias menyimak materi Pola Pengasuhan Positif yang disampaikan oleh narasumber. Beberapa peserta menyatakan bahwa materi sangat bagus disampaikan ke orangtua khususnya bagi orangtua muda sehingga dalam mengasuh anak sudah memiliki ilmu atau bekal yang cukup dalam mengasuh anak, tidak hanya sekedar membesarkan anak.
        Materi Pola Pengasuhan Positif ini membahas pengertian pengasuhan positif, pentingnya pengasuhan positif, prinsip pengasuhan positif, komunikasi positif dalam pengasuhan dan macam pola asuh. Sumber belajar adalah Buku Saku Pengasuhan Positif yang diterbitkan oleh Direktorat PAUD-Kemendikbud 2020.





 





Sabtu, 30 Oktober 2021

MODEL PELIBATAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR MELALUI KEMAH RELIGI

    


Model Pelibatan Keluarga pada Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Melalui Kemah Religi telah dikembangkan oleh BP-PAUD dan Dikmas Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2018. Tim pengembang model terdiri dari tiga orang, yaitu Taufiqur Rohman, M.Pd, Susilowati, M.Pd., dan Nurdin, M.AP. 

Pelibatan keluarga merupakan partisipasi aktif dari orang tua/wali sebagai pihak yang berinteraksi langsung dengan anak dalam setiap aspek kehidupan anak, proses dan/atau cara keluarga untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan nasional. Empat kegiatan utama dari sepuluh bentuk kegiatan pelibatan keluarga pada satuan pendidikan sebagaimana yang tertuang dalam Permendikbud No. 30 Tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan yang diimplementasikan di satuan pendidikan adalah hadir dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan sekolah dasar, kelas orang tua, kelas inspirasi, dan pentas seni akhir tahun. Dalam usaha mengimplementasikan Permendikbud No. 30 Tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan tersebut maka dilaksanakan Kemah Religi.

Kemah Religi adalah miniatur dari pelaksanaan empat bentuk kegiatan utama pelibatan keluarga pada satuan pendidikan yang dilaksanakan selama satu tahun ajaran menjadi dua hari saja. Tujuan program Kemah Religi adalah mengimplementasikan kebijakan pelibatan keluarga pada satuan pendidikan sekolah dasar yang difokuskan pada pencegahan kenakalan anak usia sekolah dasar.

Karakteristik program Kemah religi ini adalah empat kegiatan utama pelibatan keluarga pada satuan pendidikan yang dilaksanakan selama satu tahun ajaran dapat diminaturkan selama dua hari, di lingkungan sekolah dan melibatkan seluruh elemen sekolah dan orang tua murid, serta bekerjasama dengan instansi terkait dan aparat desa. Dalam kegiatan Kemah Religi ini pula dilaksanakan Program 18 : 21. Program ini adalah kegiatan di mana saat kemah berlangsung, pada hari pertama kemah, pukul 18.00 sampai dengan pukul 21:00 adalah kegiatan di mana orang tua dan anak membagikan waktu bersama yang berkualitas, melakukan ibadah bersama, makan bersama, dan mengadakan pentas seni yang menambah suasana kekeluargaan tanpa adanya handphone, gadget, televisi, atau media informasi lainnya.


Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengembangan model ini dan bagaimana menerapkannya silakan mengunjungi www.pauddikmaskalsel.kemdikbud.go.id atau instagram #bppauddikmas.kalsel

Kamis, 28 Oktober 2021

POTRET PROFIL PELAJAR PANCASILA di SMA IT QARDHAN HASANA BANJARBARU (AKHLAK MULIA DUA SISWA PADA SEORANG TEMAN KELASNYA YANG TUNADAKSA/CACAT TUBUH)

 

Tulisan ini merupakan potret dari sudut pandang pribadi saya sebagai orang tua mengenai Profil Pelajar Pancasila yang tengah marak dipraktikkan dan disosialisasikan penerapannya. Berbagai program praktik baik Profil Pelajar Pancasila yang diselenggarakan oleh sekolah tentunya diharapkan dapat dirasakan hasilnya atau dampaknya tidak hanya untuk sekolah dan jangka pendek, namun untuk semua kalangan dan khususnya untuk anak-anak kita generasi penerus bangsa di jangka panjang ke depan.

Profil Pelajar Pancasila memiliki enam elemen yaitu: berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Keenam elemen ini dilihat sebagai satu kesatuan yang saling mendukung dan berkesinambungan satu sama lain. Karakter pada elemen profil pelajar Pancasila dapat dibentuk melalui pembiasaan, keteladanan dan terporgram. Dalam mewujudkan karakter melalui pembiasaan dan terprogram pada Profil Pelajar Pancasila, salah satunya adalah dengan sekolah inklusi, di mana sekolah formal memiliki salah satu atau beberapa peserta didik atau siswa disabilitas. Banyak kebaikan atau manfaat yang didapat melalui sekolah inklusi ini, baik bagi guru, siswa-siswa yang normal, siswa yang disabilitas, dan orang tua. Di antara kebaikan tersebut yaitu dapat menumbuhkan empati, peduli, bersyukur, dan memberikan wawasan bagi masyarakat, baik yang di dalam sekolah maupun yang di luar sekolah.

Salah satu sekolah swasta (SMA Islam Terpadu) di Kota Banjarbaru yaitu SMA IT Qardhan Hasana memiliki seorang siswa tuna daksa yang mana kedua kakinya tumbuh tidak sempurna. Istilah tunadaksa berasal dari kata “tuna” dan “daksa”. Tuna yang berarti rusak atau cacat, dan daksa yang berarti tubuh. Definisi tunadaksa menurut Sutjihati Somantri adalah suatu keadaan yang terganggu atau rusak sebagai akibat dari gangguan bentuk atau hambatan pada otot, sendi dan tulang dalam fungsinya yang normal. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kecelakaan, penyakit atau juga bisa disebabkan karena pembawaan sejak lahir.

Kehadiran siswa tunadaksa yang kedua kakinya tumbuh tidak sempurna di sekolah tersebut memupuk akhlak mulia pada siswa lain yang memiliki tubuh sempurna. Siswa tunadaksa tersebut tidak diabaikan oleh teman-teman sekelasnya. Setiap hari, khususnya menjelang waktu sholat dhuhur dan sholat ashar, anak tersebut memiliki dua teman yang peduli dan siap membantu dia untuk melaksanakan sholat di masjid sekolah tersebut. Dua teman anak itu selalu membantu membawa anak tersebut ke masjid sekolah. Teman yang satu menaikkan teman yang tuna daksa ke punggung teman yang sudah siap jongkok untuk menggendong teman yang tunadaksa tersebut naik undakan /tangga masjid di lantai dua untuk melakukan sholat berjamaah. (lantai satu masjid adalah aula sekolah). Mereka bergantian membantu teman yang kurang beruntung tersebut.

Bagi saya pribadi sebagai orang tua, kehadiran siswa tunadaksa tersebut mengajarkan banyak hal kepada teman-teman lainnya yang normal tanpa banyak memberi ceramah atau teladan, menumbuhkan rasa syukur tanpa harus mengejek keadaan teman yang kurang beruntung, menumbuhkan empati dan peduli, dan menumbuhkan rasa gotong royong dalam membantu teman yang tunadaksa melalui hal kecil seperti membantu ke masjid yang dilakukan secara rutin yang akhirnya menjadi pembiasaan yang baik dan menjadi karakter pada siswa-siswa di sekolah tersebut.

Keberadaan siswa tunadaksa tersebut menumbuhkan dua Profil Pelajar Pancasila yaitu akhlak mulia dan gotong royong dari teman-teman lainnya yang normal.

Dari elemen kunci akhlak mulia yaitu:

Akhlak pribadi: Menyadari bahwa menjaga dan merawat diri penting dilakukan bersamaan dengan menjaga dan merawat orang lain dan lingkungan sekitarnya, Akhlak kepada manusia: Mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan orang lain.

Dari elemen kunci gotong royong yaitu:

Kolaborasi: bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan senang ketika berada bersama dengan orang lain dan menunjukkan sikap positif terhadap orang lain. (Dua teman yang selalu siap membantu teman yang tuan daksa: teman yang satu menaikkan teman yang tuna daksa ke punggung teman lainnya yang sudah siap berjongkok menggendong, yang satu menggendong teman yang tuna daksa tersebut dari naik tangga masjid ke lantai dua masjid sekolah).

Kepedulian: memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di lingkungan fisik sosial.

Melalui potret tanpa gambar atau foto pada tulisan mengenai Profil Pelajar Pancasila di SMA IT Qardhan Hasana di Kota Banjarbaru ini diharapkan membuka wawasan sekolah lain untuk mau menerima siswa yang berkebutuhan khusus di sekolah mereka.

Selasa, 19 Mei 2015

Bulan Sya'ban 1436 H

Bulan Sya'ban 1436 H atau di tahun 2015 ini sudah kita masuki. Bulan Sya'ban adalah bulan ke delapan dalam sistem kalender Islam atau kalender Hijriyah. Bulan Sya'ban berada di antara bulan hijriyah Rajab dan Ramadhan. Rasulullah saw. menyebut bulan Sya'ban ini sebagai bulan yang sering dilupakan. Ia dilupakan karena berada di antara dua bulan yang menyedot perhatian yaitu bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan Rajab diperhatikan karena ia merupakan salah satu dari bulan Haram, sementara Ramadhan karena adanya kewajiban puasa sebulan penuh didalamnya.

Ada beberapa persitiwa yang terjadi pada bulan Sya'ban adalah sebagai berikut:
  • Pada Sya'ban, Allah berkenan untuk merubah arah kiblat umat Islam dari Masjidil Aqsho (Palestina) ke arah Masjidil Haram (Arab Saudi), yang sebelumnya tatkala umat Islam berada di Kota Madinah, jika melakukan shalat kiblatnya mengarah ke arah BAitul Maqdis. Tepatnya 15 Sya'ban, Allah berkenan memindahkan kiblat umat Islam menuju Masjidil Haram.
  • Pada bulan Sya'ban, segala amal manusia dalam jangka waktu satu tahun dilaporkan kehadirat Allah SWT. Sebagaimana hadits yang disampaikan sahabat Usamah bin Zaid ra., : "Saya pernah berkata: Ya Rasulullah! saya tidak melihat Anda berpuasa penuh pada bulan lain, seperti puasa Anda di bulan Sya'ban ini? Beliau menjawab: Pada bulan ini adalah sebuah bulan yang banyak dilalaikan oleh umat manusia, dan dia berada di antara Rajab dan Ramadhan yang pada bulan tersebut seluruh amal manusia dilaporkan ke hadirat Allah, maka aku senang tatkala amal ibadahku dilaporkan sedang aku dalam keadaan berpuasa." (HR. An-Nasaiy).
  • Pada bulan Sya'ban, khususnya pada malam Nisfu Sya'ban, Allah berkenan untuk menentukan umur manusia. Seperti dalam hadits Aisyah ra, yang pernah bertanya kepada Nabi SAW: "Wahai Rasulullah, apakah bulan yang Anda paling sukai untuk melakukan puasa adalah bualn Sya'ban?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya Allah pada bulan ini menetapkan setiap jiwa manusia yang akan mati pada satu tahun ke depan, maka aku senang tatkala ajalku tiba aku sedang dalam keadaan puasa."

Tuntunan Rasulullah SAW dalam mengisi bulan Sya'ban dan beberapa persiapan yang selayaknya dilakukan oleh kaum muslimin dalam rangka menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan diantaranya sebagai berikut:

1. Bulan puasa sunah. 

Bulan Sya'ban adalah bulan yang disukai untuk memperbanyak puasa sunah. Dalam bulan ini Rasulullah saw. memperbanyak puasa sunah. Bahkan beliau berpuasa satu bulan penuh kecuali satu hari atau dua hari di akhir bulan saja agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah. 

Dari Aisyah RA berkata: "Aku tidak pernah melihat belia SAW lebih banyak berpuasa sunah daripada bulan Sya'ban. Beliau berpuasa di bulan Sya'ban seluruh harinya, yaitu beliu satu bulan Sya'ban kecuali sedikit (beberapa) hari." (HR. Muslim no. 1156 dan Ibnu Majah no. 1710).

Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah saw bersabda: "Janganlah  salah seorang di antara kalian mendahuli puasa Ramadhan dengan puasa (sunah) sehari atau dua hari sebelumnya, kecuali jika seorang telah biasa berpuasa sunah (misalnya puasa Senin-Kamis atau puasa Daud) maka silahkan ia berpuasa pada hari tersebut." (HR. Bukhari no. 1914 dan Muslim no. 1082)

2. Bulan kelalaian

Para ulama salaf menjelaskan hikmah di balik kebiasaan Rasulullah saw. memperbanyak puasa sunah di bulan Sya'ban. Kedudukan puasa sunah di bulan Sya'ban dari puasa wajib Ramadhan adalah seperti kedudukan shalat sunha qabliyah bagi shalat wajib. Puasa sunah di bulan Sya'ban akan menjadi persiapan yang tepat dan pelengkap bagi kekurangan puasa Ramadhan.

Hikmah lainnya disebutkan dalam hadits dari Usamah bin Zaid RA ia berkata: "Wahai Rasulullah saw, kenapa aku tidak pernah melihat Anda berpuasa sunah dalam satu bulan tertentu yang lebih banyak dari bulan Sya'ban? Beliau SAW menjawab: 


ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفِلُ النَّاسُ عَنْهُ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَال إِلى رَبِّ العَالمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عملي وَأَنَا صَائِمٌ

"Ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal shalih), antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan di saat amal-amal dibawa naik kepada Allah Rabb semesta alam, maka aku senang apabila amal-amalku diangkat kepada Allah saat aku mengerjakan puasa sunah." (HR. Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Khuzaimah. Ibnu Khuzaimah menshahihkan hadits ini).

3. Bulan menyirami amalan-amalan salih

Di bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunah seperti membaca Al-Qur'an, berdzikir, beristighfar, shalat tahajud dan witir, shalat dhuha, dan sedekah. Untuk mampu melakukan hal itu semua dengan ringan dan istiqamah, kita perlu banyak berlatih. Disinilah bulan Sya'ban menempati posisi yang sangat urgent sebagai waktu yang tepat untuk berlatih membiasakan diri beramal sunah secara tertib dan kontinyu. Dengan latihan tersebut, di bulan Ramadhan kita akan terbiasa dan merasa ringan untuk mengerjakannya. Dengan demikian, tanaman iman dan amal shalih akan membuahkan takwa yang sebenarnya.

Abu Bakar Al-Balkhi berkata:"Bulan Rajab adalah bulana menanam. Bulan Sya'ban adalah bulan menyirami tanaman. Dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen hasil tanaman."

Beliau juga berkata:"Bulan Rajab itu bagaikan angin. Bulan Sya'ban itu bagaikan awan. Dan bulan Ramadhan itu bagaikan hujan."

Barangsiapa tidak menanam benih amal shalih di bulan Rajab dan tidak menyirami tanaman tersebut di bulan Sya'ban, bagaimana mungkin ia akan memanen buah takwa di bulan Ramadhan? Di bulan yang kebanyakan manusia lalai dari melakukan amal-amal kebajikan ini, sudah selayaknya bila kita tidak ikut-ikutan lalai. Bersegera menuju ampunan Allah dan melaksanakan perintah-perintah-Nya adalah hal yang harus segera kita lakukan sebelum bulan suci Ramadhan benar-benar datang.

4. Bulan persiapan menyambut bulan Ramadhan

Bulan Sya'ban adalah bulan latihan, pembinaan dan persiapan diri agar menjadi orang yang sukses beramal shalih di bulan Ramadhan. untuk mengisi bulan Sya'ban dan sekaligus sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadhan, ada beberapa hal yang selayaknya dikerjakan oleh setiap muslim, di antaranya adalah:

a. Persiapan iman, meliputi:
1) segera bertaubat dari semua dosa dengan menyesali dosa-dosa yang telah lalu, meninggalkan perbuatan dosa tersebut saat ini juga, dan bertekad bulat untuk tidak akan mengulanginya kembali pada masa yang akan datang,
2) memperbanyak doa agar diberi umur panjang sehingga bisa menjumpai bulan Ramadhan,
3) memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya'ban agar terbiasa secara jasmani dan rohani. Ada beberapa cara puasa sunah yang dianjurkan di bulan Sya'ban, yaitu puasa Senin - Kamis setiap pekan ditambah puasa ayyamul bidh (tanggal 13,14, dan 15 Sya'ban), atau puasa Daud, atau puasa lebih banyak dari tanggal 1 -28 Sya'ban.
4) mengakrabkan diri dengan Al-Qur'an dengan cara membaca lebih dari satu juz per hari, ditambah membaca buku-buku tafsir dan melakukan tadabbur Al-Qur'an.
5) meresapi kelezatan shalat malam dengan melakukan minimal dua rakaat tahajjud dan rekaat witir di akhir malam.
6) meresapi kelezatan dzikir dengan menjaga dzikir setelah shalat, dzikir pagi dan petang, dan dzikir-dzikir rutin lainnya.

b. Persiapan Ilmu, meliputi:
1) mempelajari hukum-hukum fiqih puasa Ramadhan secara lengkap, minimal dengan membaca bab puasa dalam (terjemahan) kitab Minhajul Muslim (Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi) atau Fiqih Sunnah (Syaikh Sayid Sabiq) atau Shahih Fiqih Sunnah (Syaikh Abu Malik Kamal bin As-Sayid Salim) atau pedoman puasa (Tengku Moh. Hasbi Ash-Shidiqi) atau buku lainnya.
2) mempelajari rahasia-rahasia, hikmah-hikmah, dan amalan-amalan yang dianjurkan atau harus dilaksanakan di bulan Ramadhan, dengan membaca buku-buku yang membahas hal tersebut.
3) mempelajari tafsir ayat-ayat hukum yang berkenan dengan puasa, misalnya dengan membaca (terjemahan) Tafsir Al-Qur'an  Al-'Azhim (Ibnu Katsir), atau Tafsir Al-Jami' li Ahkamil Qur'an (Al-Qurthubi),
4) mempelajari buku-buku akhlak yang membantu menyiapkan jiwa untuk menyambut bulan Ramadhan,
5) mendengar ceramah-ceramah para ustadz/ulama yang membahas persiapan menyambut dan mengisi bulan suci Ramadhan,
6) mengulang-ulang hafalan Al-Qur'an sebagai persiapan bacaan dalam shalat Tarawih, baik bagi calon imam maupun orang yang shalat tarawih sendirian di akhir malam (tidak berjama'ah ba'da Isya' di masjid),
7) mendengarkan bacaan murattal shalat tarawih para imam masjid yang terkenal keahliannya di bidang tajwid, hafalan, dan kelancaran bacaan.

c. Persiapan dakwah, meliputi:
1) menyiapkan materi-materi untuk kultum, taushiyah, ceramah, khutbah Jum'at dan dakwah bil lisan lainnya,
2) membuat selebaran, brosur, pamflet, majalah dinding, buletin dakwah dan lembar-lembar dakwah yang mengingatkan kaum muslimin tentang tata cara menyambut Ramadhan,
3) mengikuti kultum, ceramah-ceramah, dan pengajian-pengajian yang diadakan di sekitar kita (lingkungan masjid, tempat kerja, tempat belajar-mengajar) baik sebagai pemateri atau peserta sebagai bentuk persiapan dan pembiasaan diri untuk mengikuti kegiatan serupa di bulan Ramadhan,
4) mengadakan pesantren kilat, kursus keislaman, islamic study dan acara-acara sejenis.

d. Persiapan keluarga, meliputi:
1) menyiapkan anggota keluarga (anak-anak dan suami/istri) untuk menyambut kedatangan Ramadhan dengan mengenalkan kepada mereka persiapan-persiapan yang telah disebutkan di atas,
2) membiasakan mereka untuk menjaga shalat lima waktu, shalat sunnah Rawatib, shalat dhuha, shalat malam (tahajud dan witir), dan membaca Al-Qur'an,
3) memberikan taushiyah/kultum harian jika memungkinkan,
4) meminimalkan hal-hal yang melalaikan mereka dari amal shalih di bulan Sya'ban dan Ramadhan, seperti musik-musik dan lagu-lagu jahiliyah, menonton TV, dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak membawa manfaat akhirat,
5) menyisihkan sebagian pendapatan untuk sedekah.

e. Persiapan Mental, menyiapkan tekad yang kuat dan sungguh-sungguh untuk:
1) membuka lembaran hidup baru dengan Allah SWT, sebuah lembaran putih yang penuh dengan amal ketaatan dan berisi sedikit amal-amal keburukan,
2) membuat hari-hari kita di bulan Ramadhan tidak seperti hari-hari kebiasaan kita di bulan lain yang penuh dengan kelalaian dan kemaksiatan,
3) meramaikan masjid dengan melakukan shalat lima waktu secara berjama'ah di masjid terdekat dan menghidupkan sunah-sunah ibadah yang telah lama kita tinggalkan, seperti: bertahan di masjid ba'da Subuh sampai terbitnya matahari untuk dzikir, tilawah Al-Qur'an, atau belajar-mengajar, hadir di masjid sebelum adzan dikumandangkan, bersegera ke masjid untuk mendapatkan shaf awal, menunggu kedatangan imam dengan shalat sunnah dan niat I'tikaf, dst.
4) membersihkan puasa dari hal-hal yang merusak pahalanya, seperti bertengkar, senda gurau dan perbuatan-perbuatan iseng yang sekedar mengisi waktu tanpa membawa manfaat akhirat sedikitpun (main catur, main kartu, nongkrong bareng sambil menyanyi, dst)
5) menjaga dan membiasakan sikap lapang dada dan pemaaf,
6) beramal shalih di bulan Ramadhan dan memulai banyak niat sedari sekarang, seperti niat bertaubat, niat membuka lembaran hidup baru dengan Allah SWT, niat memperbaiki akhlak, niat berpuasa ikhlas karena Allah semata, niat mengkhatamkan Al-Qur'an lebih dari sekali, niat shalat tarawih dan witir, niat memperbanyak amalan sunah, niat mencari ilmu, niat dakwah, niat membantu menolong dan menyantuni sesama muslim yang membutuhkan, niat memperjuangkan agama Allah SWT, niat umrah, niat jihad dengan harta, niat I'tikaf, dst.)

f. Persiapan Jihad melawan hawa nafsu, diantaranya adalah:
1) mengekang hawa nafsu dari kebiasaan-kebiasaan buruk dan keinginan hidup mewah, boros, kikir, dan menikmati makanan-makanan yang lezat atau pakaian yang baru di bulan Ramadhan,
2) membiasakan lisan untuk mengatakan perkataan-perkataan yang baik dan bermanfaat, mencegahnya dari mengucapkan perkataan-perkataan keji, jorok, menggunjing, mengadu domba, dan perkataan-perkataan yang tidak membawa manfaat di akhirat,
3) mencegah hawa nafsu dari keinginan untuk melampiaskan kemarahan, kesombongan, penyimpangan, kemaksiatan, dan kezaliman,
4) membiasakan diri untuk hidup sederhana, ulet, sabar, dan sanggup memikul beban-beban dakwah dan jihad di jalan Allah,
5) melakukan musahabah (introspeksi) harian dengan membandingkan antara program-program persiapan di atas dan tingkat keberhasilan pelaksanaannya.

Uraian di atas adalah sekelumit amalan sunnah di bulan Sya'ban dan persiapan yang selayaknya dilakukan oleh kaum muslimin dalam rangka menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan. Semoga kita termasuk golongan yang bisa berniat, berucap, dan berbuat yang terbaik di bulan Sya'ban dan Ramadhan yang akan datang. Hanya kepada Allah SWT kita memohon petunjuk dan pertolongan.

Wallahu a'lam bish shawab..

Sumber:

Kamis, 16 April 2015

Manfaat Buah Naga


Beberapa waktu lalu, saya diajak teman untuk jalan-jalan ke kebun buah naga. Sepulang dari sana dibawain buah naga beberapa kilo, lumayan bisa bagi-bagi dengan teman-teman yang lain.
Buah naga menyimpan banyak manfaat. Kandungan buah naga yang perlu kita ketahui adalah:dalam 100 g buah naga mengandung kalori 60kkal, protein 0.3gram, karbohidrat 11.5gram, serat 0.71gram, kalsium 134.5mg, fosfor 87mg, zat besi 0.65mg, vitamin C 9.4mg, serta kandungan air sebanyak 90%.

Berikut beberapa manfaat buah naga yang saya kumpulkan dari beberapa sumber:

  1. Menurunkan berat badan. Bagi anda yang mencoba berbagai hal dalam menurunkan berat badan sebaiknya mulai menyetok buah naga di dalam kulkas anda. Salah satu cara menurunkan berat badan adalah dengan mengisi perut dengan makanan kaya serat dan rendah kalori yang tidak membuat perut melar. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi buah naga, buah ini memiliki kandungan serat yang tinggi dan mengandung banyak air yang akan membuat pencernaan menjadi lancar.
  2. Sumber antioksidan dan bagus untuk detoks. Manfaat antioksidan adalah untuk mengurangi radikal bebas yang ada di tubuh kita. Dengan  mengkonsumsi buah naga, setidaknya akan membantu proses detoksifikasi (pengeluaran racun dari tubuh melalui hati). 
  3. Mencegah kanker. Buah naga kaya akan antioksidan phytoalbumin yang membantu pembentukan radikal bebas karsinogenik dalam tubuh. Buah ini juga kaya serat, kalsium, fosfor, dan vitamin C dan B2 serta yang membantu mengeluarkan racun logam dari tubuh yang beberapa diantaranya dapat menyebabkan kanker.
  4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Manfaat buah naga yang paling penting adalah untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia. Kandungan antioksidan yang sangat besar dalam buah ini tentu akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  5. Mencegah diabetes melitus. Buah naga juga dipercaya dapat mencegah terjadinya diabetes. Buah ini dapat membunuh sel jahat yang dihasilkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Selain itu kadar gula yang terkandung didalamnya juga sangat kecil sehingga sangat aman bagi penderita diabetes.
  6. Mencegah penuaan dini. Jika anda sering menghirup udara yang terpolusi, maka anda terpotensi terkena penuaan dini. Anti oksidan yang ada di dalam  buah naga dapat membantu mencegah penuaan dini.
  7. Meringankan batuk dan asma. Gangguan pernapasan seperti asma dan batuk akibat flu mungkin dapat mempersulit dan sangat mengganggu aktivitas keseharian kita. Meskipun buah naga bukan pengganti pengobatan, namun buah naga dapat membantu meringankan batuk dan penyakit gangguan pernapasan. Buah naga juga memiliki vitamin C yang sangat tinggi yang membuat sistem kekebalan tubuh anda lebih kuat sehingga anda dapat melawan infeksi lebih mudah.
  8. Mengurangi tekanan darah tinggi dan serangan jantung. Ada dua faktor utama yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular (penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah) yaitu stress dan penyumbatan arteri. Mengingat bahwa buah naga pada dasarnya "membersihkan" bagian tubuh manusia maka ia juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan yang berhubungan dengan pembuluh darah lainnya. Selain itu, makanan ini juga dikenal untuk membantu mengurangi tingkat stress oksidatif yang merupakan salah satu penyebab utama penyakit kardiovaskular.
  9. Baik untuk tulang dan darah. Dengan kandungan kalsium dan zat besi yang cukup tinggi buah naga juga baik untuk tulang dan darah. FAO menganggap buah naga adalah buah dengan nilai gizi tinggi karena kandungan kalsiumnya. Satu buah kecil memenuhi 1% dari nilai harian. Buah naga merupakan sumber yang lebih baik dari besi dengan memenuhi 8% dari nilai harian. Selain membantu kesehatan tulang, kalsium diperlukan untuk fungsi otot yang tepat dan transmisi syaraf. Zat besi diperlukan untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Isi buah naga ini sangat tinggi vitamin C-nya yang sangat membantu untuk meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi lebih banyak.
  10. Manfaat buah naga untuk konsumsi sehari-hari:
  • memperkuat tulang dan gigi
  • baik untuk membersihkan usus
  • mencegah peradangan
  • menjaga ion tubuh
  • baik untuk meningkatkan stamina
  • tidak mudah kram
  • mencegah kelumpuhan otot
  • baik untuk menjaga kelembaban kulit
  • menjaga kesehatan syaraf
  • baik untuk menjaga usus dari perkembangan bakteri
  • dapat digunakan sebagai pewarna alami (buah naga merah)
  • dapat mencegah kerapuhan tulang
  • menjaga kelancaran sistem peredaran darah
  • baik untuk mengobati panas dalam dan sariawan
  • baik untuk mengatasi tenggorokan kering
  • dapat menjaga kekencangan kulit wajah
Sampai saat ini belum ditemukan efek samping buah naga. Buah ini dapat dikonsumsi oleh wanita hamil dan menyusui, penderita diabates, penyakit jantung hingga penderita asma. Namun perlu diketahui bahwa satu-satunya efek yang akan anda terima apabila anda mengkonsumsi buah naga adalah air seni dan feses yang agak berubah warnanya menjadi kemerah-merahan.

Sumber: http://kesehatanbadaninfo.blogspot.com/2014/09/manfaat-buah-naga-merah-bagi-kesehatan.html , http://manfaat.co.id/manfaat-buah-naga


Selasa, 19 Maret 2013

Mengembangkan Potensi Anak Sesuai Kepribadian Urutan Kelahiran

Sifat dan kepribadian seorang anak bukan hanya ditentukan oleh gen, tapi juga urutan kelahiran. Kita sering mendengar ungkapan yang mengatakan anak sulung cenderung perfeksionis, anak tengah si juru damai, anak bungsu si bayi manja. Para ahli kini menemukan bukti, urutan kelahiran ikut membentuk kepribadian anak. Urutan kelahiran ini juga menciptakan keuntungan dan tantangan yang berbeda. Berikut hal-hal yang bisa anda lakukan untuk membantu anak Anda berkembang sesuai potensi mereka.

ANAK SULUNG: PEMIMPIN ALAMIAH
Keuntungan:
Sebagai anak pertama dalam keluarga, anak sulung mendapat perhatian yang sangat besar dari orangtua mereka. Ibu dan ayah masih punya banyak waktu untuk menyanyikan lagu sambil memandikannya. Membacakan buku cerita sebelum tidur. Sebagai satu-satunya anak untuk sementara waktu, anak sulung adalah fokus utama cinta dan kasih sayang orangtua mereka. Juga yang pertama menimbulkan kesenangan pada orang-orang dewasa di dalam keluarga.
Perhatian yang tak terbagi dari semua orang membuat anak pertama menjadi orang yang sangat sukses, begitu menurut Meri Wallace dalam buku Birth Order Blues: How Parents Can Help Their Children Meet the Challenges of Birth Order. Anak pertama akan mendapatkan rasa percaya diri yang besar jika orangtua memberikan dorongan. Karena itu, anak sulung dalam keluarga sering berprestasi baik di sekolah maupun di tempat kerja sesudah ia dewasa karena ia cenderung fokus dan berorientasi pada detail. Bekerja keras untuk menyenangkan orang yang berwenang.
Begitu punya adik, anak pertama langsung mendapat peluang untuk memimpin. Si adik sering mengagumi si kakak karena bisa melakukan banyak hal. Kesempatan untuk mengajar dan membimbing adik-adik makin meningkatkan harga diri si sulung.
Tantangan:
Kekuatan terbesar si anak sulung juga dapat menjadi hambatan terbesar. Sebagai contoh, anak yang pemimpin alamiah bisa kesulitan berteman dan mempertahankan teman karena selalu memerintah teman-temannya (bossy).
Si sulung juga beresiko menjadi perfeksionis karena harus selalu cermat karena orangtua ingin anaknya sukses sehingga memperhatikan segala sesuatu sampai yang sekecil-kecilnya. Termasuk kelemahan-kelemahan kecil. Kendati pun ini dilakukan dengan maksud baik, pendekatan ini akan membuat anak merasa tidak adequate (cukup). Sekalipun orangtua bersifat supportive, anak sulung tetap dapat memberikan tekanan yang besar kepada diri mereka untuk sukses.
Cara membantu anak:
Jangan terlalu menguasai. Tahan diri agar tidak mengoreksi ketidaksempurnaan kecil. Jika seprei ranjang anak Anda masih sedikit kusut, jangan dirapikan. Jika sisiran rambutnya tidak serapi sisiran Anda, biarkan saja. Jika anak melakukan kesalahan, katakan, bahwa Anda tahu dia sudah berusaha. Tunjukkan kepadanya bagaimana Anda menerima pujian secara santun, minta maaf jika salah, dan beritahu anak Anda, jika rencana Anda tidak berjalan seperti yang diinginkan.
Jangan hanya puji produk dari usaha, tapi puji itikad baiknya. Jika Anda berkata, "Wah, ini gambar terbagus yang pernah kamu buat", anak Anda akan berpikir, kali berikut dia harus membuat gambar yang lebih bagus lagi. Akan lebih efektif jika Anda memberikan dorongan terbuka. Katakan misalnya, "Saya yakin, kamu pasti suka dengan warna-warna cerah itu." Dengan cara ini, Anda menunjukkan Anda bangga, dia telah berusaha keras.

ANAK KEDUA: INOVATOR
Keuntungan:
Anak kedua merasakan keuntungan dari orangtua yang kini lebih rileks. Sebagian karena ayah dan ibu terlalu sibuk mengurusi keluarga yang terus tumbuh sehingga energi yang difokuskan kepadanya tidak sebanyak pada anak pertama. Mungkin juga karena orangtua kini merasa lebih percaya diri dengan keputusan-keputusan mereka. Apa pun alasannya, cara bertindak atau bersikap mereka yang lebih tenang cenderung menular ke anak kedua, yang secara khusus lebih mudah bangkit lagi sesudah mengalami kegagalan dibanding si sulung dan lebih kreatif dan cenderung senang bermain.
Anak kedua juga berusaha beda agar diperhatikan orangtua sehingga membuat mereka menjadi inovator sejati. Menurut Wallace, si sulung menetapkan tema, si adik mengembangkan variasi pada tema. Kendati pun punya banyak bakat yang sama, mereka jarang mengungkapkannya dengan cara yang sama. Anak yang satu mungkin main piano. Yang lainnya menyanyi dalam paduan suara.
Anak kedua juga cenderung lebih kompeten dibanding anak pertama pada usia yang sama karena mereka harus kerja keras untuk menyamai kakak mereka. Mereka juga lebih mandiri.
Tantangan:
Anak kedua mungkin merasa tidak adequate jika dibandingkan dengan kakaknya. Jika ayah dan ibu terus menerus memuji kakaknya, si anak kedua bisa menjadi takut, orangtuanya lebih sayang kakaknya. Untuk mendapatkan perhatian, dia mungkin menjadi anak yang suka pamer atau luar biasa kompetitif dengan anak lainnya. Pada umur 3, mungkin juga dia benci dengan kenyataan, bahwa kakaknya memiliki ibu dan ayah untuk sendiri sebelum dia lahir.
Cara membantu anak:
Dorong anak untuk menceritakan perasaan-perasaannya. Ajari dia kata-kata untuk mengungkapkan dirinya. Tunjukkan kepadanya fotonya pada usia yang sama dengan kakaknya (foto anak pertama ketika berumur sama, misalnya 3 tahun). Ingatkan dia, bahwa dia akan tumbuh dan mengerjakan apa yang dapat dikerjakannya. Jelaskan bahwa iri itu normal. Katakan, "Kami tahu, kamu susah harus berbagi dengan kakakmu. Tapi kamu berdua sama-sama disayang."
Jelaskan kepadanya, dia disayang seperti dirinya apa adanya. Dan dia tak perlu harus lebih jago dari orang lain untuk mendapatkan perhatian Anda.
Pastikan untuk memuji kelebihan-kelebihannya dan kemampuan-kemampuannya. Dia tidak harus pandai main piano seperti kakaknya. Cukup pandai bernyanyi sesuai bakatnya. Begitu juga kakaknya tidak harus pandai bernyanyi seperti dia. Jika Anda menyukai keunikan setiap anak, Anda akan mempunyai anak yang sangat beda tapi merasa dihargai dalam keluarga, jelas Kevin Leman, Ph.D., dalam buku The New Birth Order Book: Why You Are the Way You Are.
Jika Anda punya anak ke-3, anak kedua Anda akan menjadi anak tengah. Posisi kelahiran ini akan menciptakan sifat-sifat khusus.

ANAK TENGAH: SI JAGO BERUNDING
Keuntungan:
Anak yang punya kakak dan adik punya seseorang tempat dia belajar dan seseorang yang dia asuh. Dia juga punya 2 teman bermain. Bukan hanya 1. Sama seperti kakaknya, dia mempunyai kesempatan untuk menjadi pemimpin, pengalaman yang akan membantu membangun rasa percaya dirinya. Sebagai 1 dari 3 atau lebih anak, dia dapat belajar cara berelasi dengan kelompok, cara berbagi, mendengarkan orang lain, dan ikut dalam aktivitas bersama. Jadi, kemungkinan dia akan pandai bergaul dengan anak lain. Dia juga belajar mengalah terhadap kakaknya yang bossy dan adiknya yang mau menang sendiri. Tekanan pada anak tengah biasanya lebih kecil dibanding pada anak sulung tapi lebih didengarkan dan tidak dilindungi secara berlebihan seperti adiknya.
Tantangan:
Ketika anak ketiga lahir, status anak kedua mendapat variasi baru. Anak tengah mungkin merasa dikesampingkan dan tidak diperhatikan. Akibatnya, bisa menjadi pencemas dan tidak aman. Jika pola ini berlanjut selama masa kanak-kanak, bisa membuat anak berkemungkinan tidak membela dirinya.
Untuk mendapatkan perhatian orangtuanya, anak tengah mungkin jadi bertingkah. Dia juga harus berjuang untuk mempertahankan identitasnya, menjelaskan siapa dirinya, mungkin jadi terobsesi dengan hobi atau terlalu kompetitif. Sebagian anak tengah juga menjadi orang yang berusaha selalu menyenangkan orang lain untuk mendapatkan afeksinya. Yang lainnya mungkin menarik diri, terutama jika orangtua selalu terlibat dalam perang dengan kedua anak yang lainnya.
Cara membantu anak:
Usahakan sekeras mungkin untuk membuat anak tengah merasa istimewa. Setiap hari, coba luangkan waktu tertentu hanya untuk bersamanya saja. Dan bersama dengan anak Anda yang lainnnya. Misalnya, dekap dia selama 10 menit ketika akan tidur malam.
Tanyakan pendapatnya untuk membantu membangun rasa percaya pada diri sendiri. Saat Anda berpakaian untuk bekerja misalnya, ambil 2 baju dan biarkan dia yang memilih. Atau ingatkan dia , ayah akan ulang tahun dan minta tolong dia untuk memikirkan hadiah yang hebat untuk ayahnya.
Apakah anak Anda itu anak kedua, ketiga, atau terakhir, seseorang akan menjadi anak bungsu, dengan tingkah laku khusus yang disebabkan posisinya.

SI BUNGSU: BERSEMANGAT BEBAS
Keuntungan:
Sama seperti anak tengah, anak bungsu merasakan manfaat dari orangtua yang lebih rileks dan punya kakak untuk diikuti atau diteladani. Dia ingin seperti kakak-kakaknya dan berkeras mengerjakan sesuatu sendiri. Kadang, si bungsu paling kreatif karena dia punya banyak waktu untuk diri sendiri. Dan sering punya lebih sedikit tanggung jawab dibanding kakaknya karena orang lain sering membantunya. Si bungsu sering tumbuh menjadi anak yang ramah, suka bersenang-senang, dan penuh kasih sayang.
Tantangan:
Karena keluarga kemungkinan lebih longgar terhadap anak bungsu, kemungkinan dia akan sulit menghormati orang yang berwenang di kemudian hari. Karena orang-orang sering membantunya, kemungkinan dia berkembang menjadi orang yang terlalu bergantung pada orang lain dan sulit mengatasi masalahnya sendiri. Dia mungkin merasa kurang kompeten dibanding kakak-kakaknya. Dia belajar dari mereka sehingga mereka pasti lebih mampu. Anak yang lebih tua dapat menjadi iri dengan si bungsu, terutama jika mereka merasa si bungsu diistimewakan. Mereka mungkin berkata, "Kamu sih kecil. Cuma di sekolah bayi. Kami punya pekerjaan rumah benaran."
Cara membantu anak:
Kemungkinan akan terjadi persaingan antar saudara. Lerai jika si bungsu diserang. Anak-anak perlu bantuan untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah. Jika anak TK Anda menguasai pembicaraan saat makan malam, suruh anak kelompok bermain Anda untuk menceritakan pengalamannya hari itu. Beri dia tanggung jawab, kendati pun cuma tugas kecil. Misalnya bantu membawa piring kecil ke dapur. Biarkan dia mendengar Anda mengingatkan anak Anda yang lain, bahwa mereka juga perlu waktu lama untuk mempelajari sesuatu.

ANAK TUNGGAL
Studi-studi menunjukkan, anak tunggal umumnya tumbuh menjadi orang yang berusaha mencapai prestasi tinggi dan lebih termotivasi dibanding anak yang punya kakak atau adik. Mereka juga cenderung lebih cepat matang dibanding anak lain seusianya. Karena dia adalah pusat dari dunia orangtuanya, kemungkinan tuntutannya juga tinggi. Karena tak punya adik atau kakak untuk diajak bermain, mereka lebih banyak menghabiskan waktunya dengan orang dewasa. Kendati pun anak tunggal senang sendiri atau bersama orang dewasa, sebaiknya perluas hubungannya dengan anak lain. Beri dia privasi dan identitas sendiri, yang secara otomatis akan didapatkannya jika Anda mengasuh lebih dari 1 anak.

Sumber: Aura, edisi 30/ TH.VIII/ Minggu ke-2/ Agustus 2004

Minggu, 03 Februari 2013

Pemberdayaan Perempuan Melalui Pembelajaran Kecakapan Hidup (Life Skill) Usaha Anyaman

Salah satu Model-model yang dikembangkan oleh BPKB PNFI Provinsi Kalimantan Selatan yang bekerjasama dengan BPPNFI Regional VI Kalimantan sekarang menjadi BP-PAUDNI Regional IV Banjarbaru adalah Pemberdayaan Perempuan Melalui Pembelajaran Kecakapan Hidup (Life Skill) Usaha Anyaman.

Sasaran Model ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja.Sedangkan kami memilih usaha anyaman karena banyaknya permintaan di pasaran mengenai hasil usaha anyaman, baik berbahan dasar purun (sejenis rumput yang banyak ditemukan di daerah Kalimantan Selatan dan sekitarnya) dan juga berbahan dasar tali milion.

Ujicoba Model ini memiliki 30 peserta pelatihan anyaman yang semua ibu rumah tangga yang tidak memiliki keterampilan apa-apa sebelumnya dan tidak memiliki pekerjaan. Waktu pembelajaran dua kali dalam seminggu. Narasumber pelatihan anyaman ini adalah PSP3 (Pemuda Sarjana Pelopor Pembangunan di Perdesaan) yang memiliki keahlian dalam menganyam.

Alhamdulillah, untuk hasil produk anyaman ini kami tidak menemui kendala, bahkan dalam pemasaran pun sudah ada yang menampung hasil anyaman karya ibu-ibu rumah tangga ini.

Semoga kegiatan ini tetap berjalan dan dapat membantu meningkatkan kualitas kehidupan khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga peserta pelatihan. Dan semoga mereka menularkan kemampuan dan semangat mereka dalam meningkatkan taraf hidup mereka kepada teman-teman, atau tetangga mereka dan sekitarnya.



(Ibu-ibu peserta pelatihan sedang menganyam dengan bahan dasar tali milion)







(Salah satu tim pengembang model sedang mempraktekkan cara menganyam dengan bahan dasar rumput purun)




(Produk hasil anyaman bahan dasar rumput purun).

(Produk hasil anyaman bahan dasar tali milion)