Senin, 23 Agustus 2010

RUMAH SERIBU CERMIN


Di bulan Ramadan ini adalah kesempatan yang paling berharga bagi seorang muslim untuk memperbaiki diri dan lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Salah satu nya adalah dengan membersihkan hati dari segala macam penyakit hati; sombong, iri, dengki, dan lain sebagainya. Karena hati adalah cermin dari pribadi kita.
Artikel ini saya dapatkan dari internet juga, dan saya posting di sini untuk mengingatkan kita untuk selalu memperbaiki atau membersihkan hati kita, sehingga di saat kita "bercermin" di lubuk hati yang terdalam, tidak ada pantulan gambar diri kita yang tidak kita sukai seperti pada kisah ini.

Di sebuah desa kecil, ada sebuah rumah yang dikenal dengan nama "Rumah Seribu Cermin". Suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan di desa itu dan melintasi "Rumah Seribu Cermin". Ia tertarik pada rumah itu dan memutuskan untuk masuk dan melihat-lihat apa yang ada di dalamnya.
Sambil melompat-lompat ceria ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Telinganya terangkat tinggi-tinggi, ekornya bergerak-gerak secepat mungkin. Betapa terkejutnya ia ketika masuk ke dalam rumah ia melihat ada seribu wajah ceria anjing-anjing kecil dengan ekor yang bergerak-gerak cepat. Ia tersenyum lebar, dan seribu wajah anjing kecil itu juga membalas dengan senyum lebar, hangat dan bersahabat. Ketika ia meninggalkan rumah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, "Tempat ini sangat menyenangkan. Suatu saat saya akan kembali mengunjunginya sesering mungkin."
Sesaat setelah anjing itu pergi, datanglah anjing kecil yang lain. Namun anjing yang satu ini tidak seceria anjing yang sebelumnya. Ia juga memasuki rumah itu. Dengan perlahan ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu. Ketika berada di dalam, ia terkejut melihat ada seribu wajah anjing kecil yang muram dan tidak bersahabat. Segera saja ia menyalak keras-keras, dan dibalas juga dengan seribu gonggongan yang menyeramkan. Ia merasa ketakutan dan keluar dari rumah sambil berkata pada dirinya sendiri, "Tempat ini sungguh menakutkan, saya takkan pernah mau kembali ke sini lagi."
sumber: http://www.iloveblue.com/bali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar