Sabtu, 04 September 2010

Mungkin begitulah kita


Akhir-akhir ini banyak sekali pemberitaan di televisi yang membuat saya gerah. Tentang koruptor yang diampuni (sehingga tidak menimbulkan efek jera bagi koruptor lain), tentang DPR yang mau difasilitasi kolam renang dan spa, tentang memanasnya hubungan negara kita dengan negara tetangga..., bencana alam, kriminalitas, dan banyak lagi.
Ada blog-blog asal negeri jiran yang khusus menghina bangsa kita. Ada juga aksi langsung dari negeri jiran di perbatasan negara kita.
Kita memang dilecehkan, dihina, dibodoh-bodohkan, dijadikan olok-olok dan ditertawakan. Tapi coba tengok diri kita sendiri. Kenapa kita dilecehkan dan dihina? Dan kenapa kita begitu emosi bila dihina oleh negara tetangga? Harusnya pelecehan dan hinaan ini juga sarana bagi kita untuk lebih introspeksi diri. Merenungi diri. Belajar memahami diri dan memperbaiki diri. Mengapa? Sebegitu terpuruknyakah kita?
Harusnya kita bangkit. Belajar dari pengalaman, memperbaiki kualitas dan citra bangsa kita, dan melayakkan diri kita untuk jadi bangsa yang benar-benar "dihargai" oleh bangsa lain. Tidak hanya demo dan marah-marah. Apalagi ini bulan ramadan, bulan penuh rahmah, berkah dan ampunan. Bulan di mana kesabaran kita sebagai negara muslim diuji.
Tapi mengapa?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar