Selasa, 29 Mei 2012

Salah satu keprihatinanku


Rabu minggu lalu, 23 Mei 2012, ada pemandangan yang jarang saya temukan yang menarik perhatian saya saat saya tengah melaksanakan tugas kedinasan memonitoring kegiatan program keaksaraan fungsional di kelurahan Landasan Ulin Tengah, Kecamatan Landasan Ulin, kota Banjarbaru. Yang mengalihkan perhatian saya adalah kegiatan kedua anak laki-laki  yang tengah bermain lumpur di selokan yang lembab. Mereka membuat saya keluar meninggalkan ruangan dan mendekati mereka, salah satu dari mereka membawa jala kecil. Saya penasaran apa yang tengah dilakukan kedua bocah tersebut. 
"Lagi ngapain? Main lumpur ya?" tanya saya. 
"Lagi nangkap ikan," jawab salah satu anak dengan acuh tak acuh.
"Ikan apa?" tanya saya lagi dengan penasaran, karena selokan itu hanya berlumpur basah tidak ada air.
"Ikan haruan" jawab anak itu lagi, tetap acuh tak acuh. 
"Kalian disuruh ibu kalian untuk menangkap ikan itu?" tanya saya lagi.
"Tidak," jawab anak itu singkat. Rupanya pertanyaan saya mengganggu keasyikan mereka.
Setelah berhasil menangkap seekor ikan, mereka langsung pergi meninggalkan saya. Padahal saya masih ingin ngobrol dengan mereka. 
Saya memandangi mereka yang kelihatan senang sekali dengan hasil tangkapannya. Mereka mengingatkan masa kecil saya dulu yang tomboy yang biasa main lumpur dan mandi di air dieselan (pengairan) di sawah, menangkap kepik-kepik di sawah. Di tengah zaman modern ini, masih ada anak yang bermain lumpur, menangkap ikan. Saya pikir anak-anak itu beruntung mendapatkan pengalaman bermain seperti itu.
Beda sekali dengan anak-anak lingkungan komplek di mana saya tinggal, yang biasa bermain PS (Play Station), game on line, dan permainan-permainan modern, yang cenderung membuat anak asyik sendiri dengan permainannya di depan layar komputer dan kurang bergaul dengan teman sebaya. Saya pikir, anak-anak yang menangkap ikan tadi masih beruntung, masih bisa menikmati alam, bermain dengan alam, dekat dengan alam.
Terus terang saya prihatin dengan permainan anak-anak jaman sekarang yang sudah sangat jauh berbeda dengan permainan masa kecil saya dulu, karena sudah beda jaman, dan tekhnologi yang maju pesat.
Kewajiban bagi orang tua, termasuk saya, memonitoring jenis permainan anak-anak kita, yang tidak ketinggalan jaman namun juga tidak meninggalkan atau menjauhkan mereka dari alam sekitar mereka. Supaya mereka lebih perduli dengan alam lingkungan sekitar, perduli sesama, dan perduli pada diri sendiri. Bagaimana menurut pendapat anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar